Untuk permintaan mu

2014-08-05-10-13-18_deco Mei 2007 | Hari itu kamu meminta ku untuk menjadi lebih dari sekedar teman, lebih dari sekedar bertukar cerita, lebih dari sekedar menjadi pendengar. Hari itu kamu mengenalkan ku pada satu kata yang masih lazim ku dengar, cinta.

Di teras sebuah rumah penyewaan buku-buku anak dan remaja. Tempat yang sering kamu jadikan alasan enam bulan terakhir ini, agar kita punya waktu lebih untuk berbincang. Tempat ini bukan hanya menjadi perpustakaan untuk ku membaca banyak kisah, tapi juga menjadi tempat untuk membuat kisah itu sendiri.

Di sana, untuk pertama kalinya. Dengan penuh keyakinan dan harapan. Kamu menjelaskan tentang ketertarikan, tentang perasaan, tentang keinginan untuk melindungi ku (entah dari apa). Saat itu, aku masih bertahan pada keyakinan untuk tidak akan menjadi ‘anak zaman’. Tidak akan mengikuti trend pacaran, aku hanya ingin belajar, sekolah, dan bersenang-senang. Aku banyak menyaksikan kisah (cinta katanya) menyedihkan, malah membuat sengsara, beberapa teman ku justru tidak dapat melanjutkan sekolahnya berkat pacaran. Bermodalkan alasan-alasan itu, aku meminta mu menunggu sampai tertanggal seragam putih abu-abu kita.

Satu tahun kamu menunggu hingga usai kewajiban ku sebagai siswi, hingga kamu sukses menjadi siswa terbaik di tempat mu bersekolah.

Juni 2008, aku menepati janji, menjawab ‘iya’ untuk permintaan mu menjadi seseorang yang bukan hanya sekedar teman.

Terimakasih untuk kesabaran mu, Andro.

-Dande-

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s