Kepada Kau yang telah ternoda
Aku bertahan, menjaga mahkota, menjaga bibir, terlebih kening.
Siapapun haram menyentuh.
Bukan semata-mata karena Tuhan melarang.
Tapi karena aku ingin kau dapatkan yang terbaik dari ku.
Aku sesak, saat kau akui.
Telah ada noda di ujung resleting mu.
Telah ada sidik bibir wanita jalang,
di tulang pipi mu.
Bahkan telah ada nikmat yang membekas,
pada indera perasa mu.
Kau telah ternoda,
Kau juga nodai waktu yang telah ku tunggu.
Bodohnya aku,
Bahkan ingin tetap memberi hati, cinta, raga, bahkan perawan ku untukmu.