Hari ini ku dengar kau kembali ke Ibu Kota. Rasanya menjadi cemas, aku tidak yakin tembok ini sudah kokoh. Aku ragu kau tidak akan berusaha meleburnya. Bahkan mungkin tanpa kau lebur, akan hancur dengan sendirinya. Asal kau tahu, aku telah mampu berdamai dengan takdir. Tapi nyatanya aku tak sampai hati berkhianat pada apa yang kita sebut janji.
Sekarang jarak kau dan aku semakin dekat. Akankah ketidaksengajaan kembali membuat kita saling merangkul? Ah, jangankan itu, untuk berada di satu atmosfer yang sama saja, belum tentu aku mampu.
Kau paham kemana harus mencariku. Kau hafal betul jalan menuju tempat-tempat yg pasti ada aku. Kau pun simpan kontak orang-orang terdekat ku. Semoga kau lupakan hal-hal menuju aku.
Andro, meski kau dan aku beriringan menopang dan menguatkan di satu bumi yang sama. Tetap saja kita dipisahkan oleh apa yang orang sebut dengan “agama”.
Dande