
Tragedi taxi 170 dollar sebetulnya ada baiknya juga buat gue, kalau gak mengalami kejadian itu mungkin gue gak akan pernah belajar bahwa hal-hal printil adalah bagian paling penting dalam setiap perjalanan, terutama solo traveling. Karena loe gak akan pernah tau apa yang akan terjadi, dan loe cuma bisa mengandalkan diri sendiri.
Kekonyolan perjalanan gue gak selesai sampai di taxi, begitu memasuki pintu Stasiun Leningradsky gue berasa jadi mahluk paling kecil sedunia, bukan karena stasiunnya yang gede banget dan ramai, bukan. Tapi karena gak ada satupun orang yang bisa berkomunikasi dengan bahasa inggris (again). Semua petunjuk arah, pengumuman jadwal kereta, peron, nomor kereta, nama kereta, ditulis dalam aksara sirilik. Aksara jawa aja udah kriting gue bacanya, apalagi inih! Pingin nangiiiiisss, gak tau mau minta tolong ke siapa (di sini masih lupa sama si google translate).
Gue coba tanya ke orang satu persatu yang ada di sekliling gue, mulai dari yang mukanya mirip-mirip gue (cina) sampai yang bule bener-bener bule, gak ada satupun yang bisa ngomong bahasa inggris. Security yang gue tanya pun cuma nunjukin arah gak jelas, entah maksudnya gue harus ngapain dan ke mana.
Ternyata bukan cuma gunung dan laut yang bisa bikin gue sadar bahwa Tuhan itu Maha Besar, tapi stasiun kereta pun bisa.HAHAA
Udara di Moscow saat itu juga amat sangat dingin bagi gue, sekitar 8 derajat, dan tempat paling hangat adalah TOILET. 😀 Supaya bisa fokus berpikir, gue menghangatkan badan dulu deh di toilet stasiun. Bayar cuy 15 Ruble, tapi gue bisa sikat gigi, cuci muka, pipis, pup, bebas deh. Kecuali tidur, gak mungkin kayaknya ada yang bisa tidur di dalem toilet itu karena bau pesingnya ampun-ampun. HEHE, meskipun kelihatannya bersih ya, tapi tetep aja bau. Ya, siapa juga ya? Ada gitu orang mau tidur di dalam toilet? 😀
Setelah otak kembali bekerja, barulah gue inget mahluk bernama google translate. HAAHAAA Hidup terasa lebih cerah dan gembira. Tapi saat itu gue merasa tertantang, gue gak mau tuh pake google translate. Gue harus survive pokoknya, pakai insting, tsaaaaah gaya banget gak tuh. Padahal ujung-ujungnya malah salah peron HAHAHAHAHA
Leningradsky itu stasiun yang cukup besar, lebih gede dari Stasiun Jakarta Kota. Tapi bangunannya mirip-mirip, bangunan tua gitu tapi eropa banget, kalau stasiun kota kan londo abeeess. Di dalam Leningradsky itu ada toko oleh-oleh sejenis gantungan kunci, magnet eplek-eplek, magnet keramik, kaos, dll. Toko jam tangan juga ada, toko makanan banyak, kecil-kecil gitu. Macem-macem lah pokoknya. Awalnya gue pikir ini stasiun tersambung dengan plaza atau mall kecil. HAHAHAHA NORAAAKK gueee. Padahal mah emang dibikin kayak gitu.
It’s almost setengah jam for me melototin papan jadwal kereta untuk paham di mana letak kereta gue, dan ke peron berapa gue harus pergi. Mata gue bolak-balik merhatiin aksara-aksara sirilik di tiket kereta dan papan jadwal. Gue berusaha menemukan persamaannya, dan violaaaa ketemuuu cuuyy. Tapi gak selesai sampai di situ, yang berikutnya gue harus ngikutin papan petunjuk arah yang sesuai dengan nomor peron keretanya. Betul-betul merasa keciiilll.

Kereta gue baru akan jalan pukul 21.50 jadi masih ada waktu satu jam tiga puluh menit untuk beli makan dan minum karena asumsi gue di kereta pun gak ada yang jual makanan, dan bennerrr memang gak ada. Oh iya, gue naik Express Train 008A, gue pesan tiketnya di russianrailways.com Gampang koq cara pesannya, macem pesan tiket kereta di sini aja, bisa pilih posisi duduk/tidurnya sendiri juga. Gue pilih yang posisi tidur, karena jarak tempuhnya 8 jam jadi lumayan lah bisa bobok nyenyak di kereta. Harganya juga worth it koq: 2575 Ruble, silahkan dirupiahkan sendiri. HAHHAHA
Sejam sebelum kereta berangkat, kita udah harus duduk cantik di dalam. Setelah beli sandwich (yang gue gak sadar itu sandwich babi :D) gue nunggu pintu gerbong kereta di buka, dari luar gue udah gak sabar pingin tidur-tiduran di dalem, keretanya kelihatan enak banget. Kasurnya tebal, biliknya kayu-kayu gitu, bersih dan ada mejanya di tengah cukup besar, nyaman lah pokoknya. Eeeeeehh ENGGGG INGGGG ENGGGGG, gue berdiri di depan gerbong yang salah. Gerbong gue masih agak ke belakang, begitu masuk ke dalam kereta, dunia menjadi suram, REALITA tak sesuai dengan FATAMORGANA. HAHAHA
Gerbong yang gue masuki lebih usang, sedikit spooky, kasurnya masih digulung-gulung, seprainya masih di dalam plastik. Gerbongnya macem gerbong kereta tentara-tentara kemanusiaan yang ada di film-film.
Gue takut dirampok atau dijahatin orang, takut tiba-tiba ada pembunuhan di dalam keretanya, takut tiba-tiba ada yang mabuk-mabukan terus gue diperkosa (yaelaaah PeDe amat). Segala pikiran negatif sirna setelah satu per satu penumpang yang masuk ternyata sebagian besar adalah pasangan kakek nenek dan anak-anak muda. Di depan seat gue adalah pasangan muda yang (asumsi gue) baru nikah, karena dua-duanya pakai cincin dan mesra banget, ciuman njiiirr berkali-kali, gue mah pura-pura santai aja udah. Sedihnya mereka gak bisa bahasa inggris, tapi beberapa kali nyoba-nyoba ngomong “cool” pas tau gue ngebolang sendirian dan ngomong “do not worry” pas gue agak panik karena orang di atas gue mabok sambil nyanyi-nyanyi pakai Bahasa Russia.
Dari kereta berangkat sampai tiba di Saint Petersburg gue cuma tidur, karena capek banget dan masih jet lag pula. Begitu bangun dan mau merapihkan barang-barang serta muka. Laki-laki muda di depan gue bangun dari kasurnya tanpa celana, cuma pakai sempak -___-“!
Hidup gueeee…. ya ampuuuuunnn….
Ohiya, untuk teman-teman yang berencana ngebolang wara-wiri kayak gue. Ada nih beberapa hal yang bisa kalian siapin biar gak riweuh di jalan:
1. Dompet anti copet, selama di kereta dompet ini nempel di badan gue, passport, uang, kartu ATM, asuransi, segalanya yang berharga gue simpet di dompet ini. Jadi tidur gue nyenyak tanpa khawatir kehilangan. Bisa beli di toko-toko online banyak koq.
2. Cek baik-baik kondisi moda transportasi yang akan kita gunakan, jadi persiapannya bisa menyesuaikan, seperti misalnya tissue basah untuk pipis di toilet kereta, atau bahkan di toilet-toilet umum. Di Russia semua toilet gak pakai air, kering kerontang.
3. Cek baik-baik jam keberangkatan, dan jangan lupa tiket kereta diprint, just in case hape kita eror, hilang, atau metong, tapi kalau Russian Railways, tiket keretanya memang harus dibawa print out.
4. Bersiap dengan segala hal yang mungkin terjadi, belajar untuk biasa aja ngeliat hal-hal baru biar gak awkward moment dengan warga negara setempat 😀
5. Bawa buku atau kindle atau mainan tangan, biar gak mati gaya saat hape mati atau hilaaang diambil orang. HAHAHAHA
Cerita akan disambung dengan cerita liburan gue selama di Saint Petersburg.. Maaf ya dipostingan yang ini juga gak banyak foto karena baru-baru sampai jadi belum berani asal foto-foto, apalagi di transportasi umum.
Pas baca judulnya, kirain sempaknya nempel di jemuran. Eeeh ternyata oh ternyata. Nempel di badan mamang-nya….. *sarungin si mamang*
Hahaaaa
Jadi lanjut bacanya.. Wahh seru abis pengalamannya.. Berani sekali sendiri di negara yg ga ngomong english.. 😀