VESKA, “namamu mesra” Ucap seorang teman.
Tanpa tambahan, menjadi refleksi diri saat ini. Berdiri sendiri tanpa sebelum dan entah setelahnya.
VESKA, ingin meleburkan segala lara.
VESKA, melupakan yang lalu dan harus sirna.
VESKA, melanjutkan detiknya bukan demi DINDA.
DINDA, berhenti bukan demi VESKA.
DINDA, seonggok daging hidup.
VESKA, raga dan jiwa yang akan tetap hidup, menjadi kebaikan, bukan kepalsuan.
Panggil saya VESKA, berdiri, merdeka, tanpa lara…